Nama : Salsa Dila
Kelas : R4D
Mata Kuliah : Kajian Seni Rupa dan Desain
Pertanyaan :
1. Kira-kira kajian seperti apa yang bisa dilakukan selain menggunakan semiotika?
Umumnya orang memandang penelitian sebagai se buah pencarian dan penjelasan akan suatu hal dalam bentuk pengetahuan. Lebih jauhnya, McNiff (2006) menyarankan agar tugas meneliti dapat bertujuan sebagai bagian dari kebutuhan terhadap pengalaman-pengalaman, untuk menginspirasi, atau untuk membangun sebuah profesi secara kolektif.
Akhir-akhir ini, penelitian sebagai sebuah bentuk penciptaan pengetahuan telah menarik dan meningkat perhatiannya di bidang seni kreatif (McNiff, 2006; Leavy, 2009). Maxwell (2005) menegaskan bahwa secara mendasar selalu ada yang melandasi dilakukannya suatu penelitian, yaitu setidaknya bebe rapa asumsi filosofis yang implisit, seperti cara
memandang realitas atau dunia (ontologi), dan cara untuk mengetahui dan menjustifikasi hal tersebut (epistemologi).
Pada umumnya bentuk penelitian yang dilakukan adalah objektivitas suatu artefak seni atau desain. Karya seni atau desain dikaji sebagai objek penelitian dan peneliti adalah subjek yang meneliti objek seni atau desain. Penelitian seperti ini sangat dipengaruhi oleh tata cara penelitian ilmiah. Berbeda dengan penelitian seni dan desain visual yang dalam rangka memahami disiplin keilmuan
desain komunikasi visual sebagai fokus dari penelitia n, peneliti adalah juga bertindak sebagai subjek sekaligus objek kajian. Pendekata n penelitian desain komunikasi visual seharusnya tidak terlepas dari peran peneliti yang adalah praktisi desain yang juga berperan sebagai instrumen dalam penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini akan melakukan peninjauan teoretis dan filosofis terhadap domain penelitian seni rupa dan desain visual.
Manfaat dari mengenali kerangka filosofis-para digmatis penelitian seni rupa dan desain yang diperlihatkan oleh hasil penelitian preliminary ini adalah kontribusinya pada body of knowledge keilmuan desain. Keilmuan desain yang dimaksud disini adalah sebagaimana diterangkan oleh Krippendorff (2005:209) sebagai keilmuan yang proaktif:
“Science for design, a systematic collection of accounts of successful design practices, design methods, and their lessons, however abstract, codi fied, or theorized, whose continuous rearticulation and evaluation within the design community amounts to a self-reflective reproduction of the design profession. It also includes ways of drawing on related knowledge bases in support of particular design decisions, collaborating with diverse stakeholders, doing project-specific research and, most important, providing methods for validating designs. Its aim is to keep design discourse viable and productive.”
Sumber "
Barone, T. E. (2008). Art-Based Research. In Given, L. M. (Ed.) The Sage Encyclopedia of Qualitative Research Methods, pp. 29-32. Thousand Oaks: SAGE.
Borgdorff, H. (2006). The Debate on Research in the Arts . Diakses 26 Agustus 2010 dari http://www.ahk.nl/fileadmin/download/ahk/Lectoraten/Borgdorff_publicaties/The_debate_on_research_in_the_arts.pdf
Karna Mustaqim; D. Rio Adiwijaya; Ferdinand Indrajaya. Visual Communication Design Department, School of Design, BINUS University dari https://journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/download/3541/2923/9208